Jumat kemarin dia pamit untuk ke Tokyo selama 2 hari 2 malam. Kepergiannya atas undangan teman-teman dari KBRI untuk pentas kesenian di 2 tempat berbeda selama 2 hari (Sabtu dan Minggu). Dia akan memainkan kendang bersama seorang pemain lain memainkan Rampak Kendang. Ini adalah kesenian asli daerah Jawa Barat. Kalau aku ingat kembali ini pentas pertamanya setelah lulus pascasarjana. Berarti sudah 2 tahun lebih dia kembali tampil di atas panggung.
Malam ini dia akan kembali. Bahkan tinggal hitungan beberapa jam lagi. Aku sudah merindukannya (harap jangan mentertawakan aku ya :D). Anak-anak pun begitu. Tadi siang Hiro sudah mulai menangis mencari papanya.
Ini foto-foto ketika kami masih tinggal di Shizuoka. Selama itu permintaan untuk memainkan kendang Sunda datang hampir setiap saat. Baik untuk acara kampus maupun acara pertukaran kebudayaan di kota Shizuoka. Apalagi suami bergabung di Perkumpulan Pertukaran Kebudayaan milik Pemda setempat, ini membuat kesenian Indonesia dikenal oleh penduduk Shizuoka.
Selama ini orang menghubungkan kendang dengan dangdut. Walaupun pada masa kini, mulai banyak musik dangdut yang berkolaborasi dengan kendang tradisional sebagai instrumennya, sebenarnya kesenian Sunda tidak sama dengan dangdut. Kendang biasanya dipakai untuk jaipong dan pencak silat.